Pepaya kecil ini pemberian seorang teman. Segenggam tangkai/batang dan daun pepaya. "Buat di rebus, dan bisa ditanam juga, pepaya Jepang" katanya. Semula kupikir pas sekali direbus menemani daun singkong untuk bikin lalapan menemani ayam goreng buat makan malam nanti. Tapi ketika sore harinya suami pulang dari kantor membawa lauk, juga pemberian dari teman kantornya, tangkai dan daun pepaya itu terlupakan begitu saja.
Tiga hari kemudian di sekolah, ketika aku memperhatikan tanaman di halaman sekolah baru kuingat tentang pepaya itu. Bagaimana keadaannya ya, pasti sudah layu menguning atau busuk di dalam kantong plastik karena lupa juga menaruh di kulkas. Begitu pulang sekolah, setelah ganti pakaian langsung kucari kantong plastik itu dan kubuka.....,tenyata memang ada beberapa daun yang menguning. Tapi.....taraaaaa....., ternyata di ujung-ujung batang bekas potongannya menyembul akar-akar putih. Baru kali ini aku melihat di potongan batang pepaya bisa tumbuh akar. Barangkali inilah khasnya Pepaya Jepang. Segera kucari pot dan kuisi tanah, lalu kubenamkan potongan batang pepaya ke dalamnya, sangat berharap dalam hati agar pepaya ini bisa benar-benar tumbuh. Dan benar saja, beberapa hari kemudian pepaya ini benar-benar tumbuh, daunya terus bertambah. Bukan itu saja ia menumbuhkan pula motivasi untuk aku kembali merawat tanamanku yang lainnya, yang sudah lama tidak terawat.
#Day1AISEIWritingChallenge
#AISEIWritingChallenge
Taarraaaaaa....
BalasHapusNiat hari mau masak sayur pepaya malah punya pohon pepaya.. Hehehe
Ayo Terus Menulis Bu
Pepaya Jepang, jadi tambah pengetahuan bunda
BalasHapusTapi ketika sore harinya suami pulang dari kantor membawa lauk, juga pemberian dari teman kantornya, tangkai dan daun pepaya itu terlupakan begitu saja.
BalasHapusHal baru bisa melupakan sesuatu yang lama. Ahay!
Wah pepayanya datang dari jauhh ya dari Jepang hehe tapi terlihat tetap enakk dong
BalasHapus