Situasi pandemic Covid 19, tidak menyurutkan niat pasangan yang ingin menikah. Begitu juga di seputaran tempat tinggalku. Setelah menunggu pandemic berakhir tidak terlihat tanda-tandanya. Putri seorang teman tidak bisa lagi menunda pernikahannya. Pernikahan tetap dilaksanakan dengan syarat acara itu diadakan dengan mematuhi protokol kesehatan.
Di daerah kami acara pernikahan biasanya diikuti dengan acara “Baantaran Jujuran”, yang di daerah lain lazim juga disebut “seserahan”. Baantaran jujuran adalah proses dimana pihak laki-laki datang ke rumah pihak perempuan untuk menyampaikan hantaran mas kawin, jujuran (uang mahar), seperangkat alat shalat, dan barang-barang seisi kamar (termasuk pakaian perempuannya), serta benda-benda pemberian lainnya.
Ingin lihat acara “Baantaran Jujuran” Banjar? Silahkan klik link berikut
https://www.youtube.com/watch?v=w05j0Wt2vXc
#100katabercerita#30hariAISEIbercerita#AISEIWritingChallenge#warisanAISEI
#pendidikbercerita#Day16AISEIWritingChallenge
Beda daerah beda cara dan sangat menarik
BalasHapusJadi tahu adat Banjar. Terma kasih ceritanya.
BalasHapusJadi tahu baantaran jujuran
BalasHapusBantaran oh bantaran
BalasHapusKalau di tempatku namnya "serakah/ srah srahan buk..hehe
BalasHapusTerimakasih Bapak/Ibu yg sdah berkunjung🙏
BalasHapusOOO Baantaran Jujuran itu seserahan ya. Jadi tau setelah baca Blog ibu dan lihat YouTube nya
BalasHapusWah jadi tau..bahasa lain dari seserahan..
BalasHapusKeren Bun...
Jd terkenang masa lalu...
BalasHapus