Kamis, 08 Oktober 2020

HADIAH

 

Teman, seringkali pemberi inspirasi. Begitu juga siang ini. Seorang teman memberiku hadiah, yang sama sekali tidak kusangka dan tidak terpikrkan. Mungkinkah aku telah berbuat baik di masa lalu? Sehingga aku pantas menerimanya. Entahlah, tapi aku senang dan tentunya bersyukur. Alhmadulillah. Hadiah yang kuterima 2 helai kain  jenis sasirangan, sepasang tentunya. Sudah kubayangkan model baju yang akan kubuat dengan kain sasirangan hadiah ini.

Mari berkenalan dengan kain sasirangan ini. Kain sasirangan merupakan kerajinan khas daerah Kalimantan Selatan (Kalsel). Menurut para tetua masyarakat setempat, merupakan cikal bakal dari kain pamintan. Kain pamintan ini merupakan sebuah sarana yang digunakan untuk pengobatan orang sakit. Tata cara pemakaiannya ada yang diikatkan di kepala sebagai ikat kepala (laung), juga sebagai sabuk dipakai kaum lelaki serta sebagai selendang, kerudung, atau udat (kemben) oleh kaum wanita.

Kain Sasirangan ini dapat dipakai sebagai pakaian adat dipakai pada upacara-upacara adat, bahkan digunakan sebagai pakaian sehari-hari.
Kain ini bagi masyarakat di Kalimantan Selatan, khususnya masyarakat Banjar sudah dikenal sejak dahulu dengan kain calapan atau celupan yang dihiasi dengan motif tradisional khas Kalimantan Selatan, baik dari segi warna maupun motifnya.

Secara umum kain Sasirangan adalah sejenis kain yang dibuat dengan teknik tusuk jelujur, kemudian diikat dengan benang atau tali plastik dan selanjutnya dicelup.

Kata “Sasirangan” berasal dari kata sirang (bahasa setempat) yang berarti diikat atau dijahit dengan tangan dan ditarik benangnya atau dalam istilah bahasa jahit menjahit dismoke/dijelujur. Kalau di Jawa disebut jumputan. Kain sasirangan dibuat dengan memakai bahan kain mori, polyester yang dijahit dengan cara tertentu, kemudian disapu dengan bermacam-macam warna yang diinginkan, sehingga menghasilkan suatu bahan busana yang bercorak aneka warna dengan garis-garis atau motif.

Sekitar tahun 1980 keberadaan kain sasirangan (kain pamintan) tersebut mulai dikembangkan oleh para seniman pengrajin untuk dijadikan sebagai bahan pakaian yang bersifat praktis, kemudian dilakukan berbagai percobaan termasuk bahan dasar kainnya, bahan pewarna dan pengembangan motif hiasnya dalam rangka melahirkan kain sasirangan untuk keperluan busana sehari – hari maupun acara resmi lainnya.

Ada bermacam-macam motif kain sasiranagn motif-motif kain Sasirangan yang banyak digunakan sampai sekarang antara lain:
Motif Gigi Haruan, motif Bayam Raja, motif Hiris Gagatas, motif Naga Balimbur, dan Lain-lain

#terharudapathadiah#

#Day2AISEIWritingChallenge

12 komentar:

YUK BUAT ES KOPYOR ALPUKAT

RAMADHAN, DAY 1 Ramadhan 1444 Hijriyah, bertepatan dengan Kamis, 23 Maret 2023 Masehi. Sering mencoba  untuk  menulis setiap hari seperti ya...