Salam Bahagia, Sahabat Lage💞
Tulisan ini lebih kepada mengingatkan diri sendiri. Sembari menyelesaikan tantangan #April Challenge Lagerunal Menulis Diawali Huruf S.
Swasunting adalah proses meneliti kembali atau proses penyuntingan suatu naskah tulisan yang dilakukan oleh penulis sendiri untuk menyelesaikan tulisannya. Seorang penulis melakukan finishing akhir dengan melihat ada kejanggalan atau tidak dalam naskahnya. Kejanggalan ini bisa berupa saltik atau salah ketik (typo), kalimat kurang enak dibaca, kesesuaian tata bahasa, ambiguitas, hole, dan masih banyak lagi. Swasunting penting dilakukan agar orang tertarik untuk membaca sebuah tulisan.
Tips Melakukan Swasunting
1. Jangan menulis sambil mengedit
Tuangkanlah semua yang ada di pikiran. Kalau sudah selesai, istirahatlah sebentar. Dengan mengistirahatkan mata, maka mata kita akan segar dan siap lagi untuk melihat tulisan yang perlu diperbaiki. Jadi, jangan menulis sembari melakukan swasunting tulisan, karena malah akan membuat waktu menulisnya jauh lebih lama, dan juga mata sudah lelah duluan.
2. Membaca kalimat secara berulang
Untuk membuat kalimat lebih baik, tak jarang kita harus membaca satu kalimat berkali-kali sampai kita mendapatkan esensi kalimat tersebut. Dari esensi ini, kadang kita bisa mengubahnya lebih efisien. Kalau ada kalimat yang terdengar ganjil atau aneh, maka bacalah dengan suara keras. Membaca dengan suara yang keras bisa membantu kita memahami letak keanehan kalimat yang sedang kita baca.
Kemudian coba pikirkan beberapa alternatif kalimat lain, yang intinya sama, tapi misalnya susunannya diubah. Coba kalimatnya aktif dijadikan pasif? Atau sebaliknya? Atau mungkin, carikan padanan katanya.
Waspadai kata yang sama disebut sampai beberapa kali dalam satu paragraf, apalagi dalam satu kalimat. Coba carikan sinonim, atau ubah strukturnya, supaya tak terdengar membosankan.
3. Baca draf tulisan dalam fokus yang berbeda-beda
Setelah selesai membaca, tandai apa-apa yang terasa aneh pada kalimatnya. Terus cek kronologis atau sebab akibat. Dan seterusnya.
4. Revisi kalimat-kalimat panjang
Kalimat panjang akan rentan losfokus. Karena itu, sebisa mungkin, hindari kalimat-kalimat yang terlalu panjang. Coba kita baca sambil bersuara. Kalau sampai kita ngos-ngosan baca satu kalimat tersebut, maka sudah pasti itu kepanjangan.
Ketahanan orang membaca melalui monitor, baik itu laptop, gadget atau handphone, itu lebih terbatas ketimbang ketahanan orang membaca misalnya buku atau koran. Jadi, sebaiknya berilah jeda di kalimat-kalimat kita. Tapi, tetap perhatikan penggunaan kalimat-kalimat yang terlalu pendek dan terpotong-potong tidak pada tempatnya.
5. Perhatikan pemakaian kata
Kalau mau cek kata baku, buka KBBI. Ini bisa menggunakan yang versi aplikasi di Android atau smartphone masing-masing, atau bisa juga ke webnya . Cuma, karena kita menulis untuk blog pribadi, maka sebaiknya jangan terlalu kaku juga. Gunakan kata-kata yang dipahami oleh banyak orang.
Swasunting itu sulit karena menuntut agar objektif dan kritis terhadap hasil kerja sendiri. Untuk mampu berbuat begitu, dibutuhkan disiplin. Dengan melakukan swasunting artikel secara bertahap, ini akan membantu kita supaya lebih teliti sehingga hasilnya tulisan akan lebih bagus lagi
Semoga bermanfaat.
#Day19AprilChallengeLagerunal
#MenulisdiawalihurufS
Terima kasih tipsnya. Masih banyak kekeliruan dalam tulisan di blog sy.
BalasHapusKadang gajah di pelupuk mata, tak nampak.
BalasHapusAduuh aku sering nulis sambil benerin mengedit pantesan tulisan saya lama kelarnya, udah gitu masih aja ada typo...hehe
BalasHapusSebagai penulis kadang harus tega pada tulisan kita sendiri.
BalasHapusSwasunting itu kenapa malas melakukannya yaaa Nini...
BalasHapusMaaf kan yaaa