Direktur Penerbitan Penerbit ANDI,
Memang benar apa kata Bapak Joko Irawan Mumpuni, nara sumber kami malam ini Rabu, 08 Juli 2020 di Kelas Belajar Menulis bersama OM Jay. Bahwa menulis itu memang berat, lebih berat dari menanggung rindu. Apa lagi bagi penulis pemula sepertiku, yang juga punya obsesi untuk menerbitkan buku karya sendiri. Walaupun hanya satu seumur hidupku.
Paparan materi oleh Bapak Joko Irawan Mumpuni beliau sampaikan melalui slide dan
pesan suara dengan tujuan agar peserta tidak copy paste untuk buat ringkasan, agar dapat
belajar membuat kalimat sendiri. Bapak Joko Mumpuni menjelaskan tentang ekosistem penerbitan buku, penghambat industri penerbitan, bagaimana suatu naskah menjadi buku, proses menerbitkan buku, kiat memilih penerbit, dan apa saja yang diperoleh penulis jika buku sudah terbit.
1. Ekosistem Penerbitan Buku
Ada 4 komponen
kelompok Besar (Stakeholder) pada ekosistem penerbitan buku
- Penerbit, adalah pelaku industri, yang akan mendapatkan kurang lebih 60%. Dengan tanggung jawab biaya produksi, promosi dan lain-lain.
- Penyalur, termasuk kedalam pelaku industri, mendapatkan profit kurang lebih 30%.
- Pembaca adalah pasar atau pembeli
- Penulis, adalah pelaku industri, mendapatakan 10%
Peng 2. Penghambat Pertumbuhan Industri Penerbitan
- Minat Baca
- Budaya baca, sebagian besar orang Indonesia belum memanfaatkan waktu luangnya untuk membaca
- Kurangnya bahan bacaan
- Kualitas bacaan
- Minat Tulis
- Budaya Tulis
- Tidak tahu prosedur menulis dan penerbitan
- Anggapan yang salah tentang dunia penulisan dan penerbitan
- Apresiasi Hak Cipta
-Pembajakan
- Duplikasi non legal
- Perangkat hukum
3. Proses Naskah Menjadi Buku
Proses pengiriman naskah sampai siap dijual, langkah-langkah tersebut antara lain:
- Naskah dikirim ke penerbit, sebaiknya mengirim naskah berupa hard copy supaya aman, jika sudah disetujui pihak penerbit, baru menyerahkan soft copy.
- Naskah akan dinilai (direview), apakah naskah tersebut jika dijadikan buku layak jual atau tidak.
- Jika naskah diterima, penulis mengirim soft copy lengkap, berisi tentang judul buku, daftar isi lengkap, sinopsis, CV penulis.
- Penerbit bisa menentukan, edit, setting, cetak, dan buku siap dijual.Proses editing dan setting dilakukan oleh pihak penerbit.Naskah yang akan diterbitkan akan melalui proses editing, agar naskah yang menjadi buku lebih enak dibaca.
2. Naskah yang sudah diedit sebelum diterbitkan secara massive akan dikembalikan ke penulis untuk koreksi akhir - dikembalikan lagi ke penerbit- dikoreksi seperlunya –baru dicetak. Judul biasanya usulan dari penulis dimodifikasi oleh penerbit supaya laku karena penerbit sudah jauh lebih berpengalaman daripada penulis disesuaikan dengan minat baca masyarakat. Judul berhubungan dengan setting cover yang harus dibuat menarik.
Untuk terbitnya sebuah buku ada sistem penilaian di penerbitan:
1. Editorial bobot 10%
2. Peluang potensi pasar bobot 50%
3. Keilmuan bobot 30%
4. Reputasi penulis bobot 10%
4. Kiat Memilih Penerbit
Untuk menerbitkan buku penulis harus memilih penerbitan yang baik yang bisa dipercaya untuk menerbitkan bukunya. Ciriciri penerbit yang baik:
- Memiliki visi dan misi yang jelas
- Memiliki bussines core lini produk tertentu
- Pengalaman penerbit
- Jaringan Pemasaran
- Memiliki percetakan sendiri
- Keberanian mencetak jumlah eksemplar
- Kejujuran dalam pembayaran royalti
5. Apa saja yang diperoleh penulis jika buku sudah terbit:
- Peningkatan finansial: Royalti 10%, Diskon pembelian langsung, Seminar/ mengajar
- Peningkatan karir: Adanya kebutuhan peningkatan status jabatan,peluang karir di institusi atau perusahaan
- Kepuasan batin: Buku sebagai karya monumental yang akan dikenang sepanjang masa, bangga ketika buku kita ada di toko buku besar
- Reputasi: Buku sebagai karya yang terpublikasi akan meningkatkan reputasi penulisnya.
Kesimpulan :
Banyak
salah pengertian antara apa yang diinginkan oleh penulis dan penerbit, namun
setelah ada komunikasi semua akan terjawab. Sebagai penutup Bapak Joko Irawan
Mumpuni memberikan analogi dengan pertanyaan 7 ekor burung yang hinggap di
dahan. Jika dari 7 ekor burung itu ada 5 ekor yang berkehendak/ingin terbang, berapa sisa burung yang ada di
dahan? Jawab nya tetap 7 ekor, karena yang 5 ekor cuma baru berkehendak/ingin terbang, tidak
benar-benar terbang. Demikian juga dengan menulis. Segeralah
menulis, apapun yang terjadi kirimkan dengan segala resiko, sehingga banyak
belajar
Menulis dan menerbitkan buku memang berat, tapi lakukanlah dengan bantuan mantra ajaib "Menulis setiap hari, buktikan apa yang terjadi"
Salam literasi
Jawahir (ninibelajar.blogspot.com)
joss
BalasHapusTerus semangat menulis bu haji. Sama2 masih belajar dan terus belajar. Hehe
BalasHapus