Narasumber : Sudomo, S. Pt
Kiat Menulis Cerita Fiksi, inilah tema Pertemuan ke 11 Kegiatan Belajar Menulis G 23 dan G24 hari Rabu, 09-02-2022 bersama Narasumber Bapak Sudomo, S. Pt dan Moderator Ibu Helwiyah. Pak Sudomo, S. Pt memberikan paparan materi dengan sistematis dan rinci mengapa dan bagaimana menulis cerita fiksi.
Profil Narasumber:
Nama lengkap : Sudomo, S.Pt.
Nama pena : Momo DM
Tempat, tanggal lahir : Sukoharjo, 27 Maret 1975
Jenis kelamin : Laki – Laki
Pekerjaan : Guru IPA SMP Negeri 3 Lingsar Lombok Barat
Pendidikan terakhir : S1 Peternakan Universitas Diponegoro
Alamat lengkap : Jalan Adi Sucipto Gang Perjuangan RT 004 RW 023 Lingkungan Baturaja Kelurahan Ampenan Tengah Kecamatan Ampenan Kota Mataram NTB
Nomor HP/WA : 08175701827
Alamat blog pribadi : www.eigendomo.com
Akun media sosial :
a. Facebook : Mazmo Lombok
b. Twitter /Instagram : @momo_DM
Karya yang pernah dipublikasikan:
a. Fiksi
1. Menerbitkan kumpulan flash fiction 123 kata tentang ibu dan perempuan berjudul CERMIN melalui jalur self-publishing di Nulisbuku.com tahun 2011;
2. Menerbitkan sekitar 30 judul antologi flash fiction/cerpen bersama penulis lainnya lewat jalur self-publishing di Nulisbuku.com tahun 2011 – 2014;
3. Menerbitkan antologi flash fiction bersama penulis lainnya berjudul THE COFFEE SHOP CHRONICLES lewat penerbit PT By Pass tahun 2012;
4. Menerbitkan antologi cerpen bersama penulis lainnya berjudul DEAR MAMA lewat penerbit PT Gradien Mediatama tahun 2013;
5. Menerbitkan antologi cerpen tentang bumi berjudul PERSEMBAHAN PADA BUMI bersama penulis lainnya tahun 2014;
6. Menerbitkan antologi cerpen horor bersama penulis lainnya berjudul HORORIS CAUSA lewat penerbit AG Pressindo Yogyakarta 2016;
7. Menerbitkan kumpulan cerpen duet dengan Iit Sibarani berjudul Di Penghujung Pelukan lewat penerbit Mediakita Jakarta 2017;
8. Menerbitkan kumpulan cerita anam berjudul Pahlawan Antikorupsi: Sudah Adil, Kok! lewat penerbit Funtastic M&C Gramedia Jakarta 2018;
9. Menerbitkan kumpulan resume Kelas Menulis Gelombang 16 dalam bentuk Cerita Fiksi berjudul Pahlawan Literasi melalui Penerbit Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan Depok 2021;
10. Menerbitkan kumpulan naskah puisi darik tema karakter pendidikan dan profil pelajar Pancasila berjudul Bagimu (Anak) Negeri melalui penerbit Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan Depok 2021.
b. Nonfiksi
1. Menerbitkan buku saku wisata Lombok seri pantai berjudul DONG AYOK KE LOMBOK! bersama penulis Lombok lainnya lewat penerbit DIMENSI PUBLISHING tahun 2013;
2. Menerbitkan buku antologi bersama penulis lainnya berjudul MY LIFE AS BLOGGER lewat jalur self-publishing nulisbuku.com tahun 2015;
3. Menerbitkan buku antologi bersama Guru Penggerak Kabupaten Lombok Barat berjudul JEJAK PENGGERAK DARI BUMI PATUT PATUH PATJU lewat penerbit KAMILA EKSPRESS tahun 2022.
Prestasi di bidang kepenulisan:
1. Menjadi Juara III Lomba Menulis Puisi Kategori Umum Tingkat Provinsi NTB yang diselenggarakan oleh Lombok Post dan FIF UMC tahun 2007;
2. Menjadi Juara 1 Lomba Penulisan Desain Pembelajaran Ketahanan Pangan Tingkat Provinsi NTB yang diselenggarakan oleh Badan Ketahanan Pangan Provinsi NTB tahun 2011;
3. Menjadi Juara 1 Lomba Menulis Cerpen dari interpretasi foto setting tempat yang diselenggarakan oleh Travel Agent Eazy Travel Jakarta tahun 2012;
4. Menjadi finalis dalam Lomba Menulis Cerpen tema Ramadan kategori Perorangan dan Kolaborasi yang diselenggarakan oleh Nulisbuku tahun 2013;
5. Menjadi salah satu dari 25 cerpen pilihan Seno Gumira Ajidarma dalam E Book Thumbstory yang diselenggarakan oleh @ThumbstoryTweet tahun 2014;
6. Menjadi Juara dalam Lomba Menulis Review yang diselenggarakan oleh Gramedia Lombok tahun 2014;
7. Menjadi Juara 2 Lomba Menulis #LettertoHappiness yang diselenggarakan oleh Nulisbuku dan The Bay Bali tahun 2014;
8. Menjadi Juara 3 Lomba Menulis Naskah Novel dalam sebulan yang diselenggarakan oleh @BulanNarasi, Nulisbuku, dan Plot Point tahun 2014;
9. Terpilih dalam seleksi calon peserta Workshop Cerpen Kompas di Bentara Budaya Bali tahun 2015;
10. Menjadi Juara I Lomba Menulis Cerita Rakyat Sasak Bagi Guru se-Lombok Barat yang diselenggarakan oleh Perpustakaan Daerah Kabupaten Lombok Barat tahun 2016;
11. Menjadi Pemenang III Lomba Menulis Literasi (Menulis Teks) Bagi Guru Se-NTB yang diselenggarakan oleh Kantor Bahasa Provinsi NTB tahun 2016;
12. Menjadi Juara I Lomba Menulis Cerita Rakyat Sasak Bagi Guru se-Lombok Barat yang diselenggarakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Lombok Barat tahun 2017;
13. Menjadi Juara II Lomba Menulis Cerita Rakyat Sasak Bagi Guru se-Lombok Barat yang diselenggarakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Lombok Barat tahun 2018;
14. Menjadi Juara I Lomba Menulis Cerita Rakyat Sasak Bagi Guru se-Lombok Barat yang diselenggarakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Lombok Barat tahun 2019;
15. Terpilih sebagai salah satu dari 10 Naskah Terbaik Pilihan dalam Sayembara Menulis Buku Bacaan Literasi Bagi Anak SD - SMP yang diselenggarakan oleh Kantor Bahasa Provinsi NTB tahun 2019;
16. Menjadi Juara II Lomba Menulis Cerita Rakyat Sasak Kategori Umum yang diselenggarakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Lombok Barat tahun 2020;
17. Menjadi 20 Terbaik Kategori Blog PTK dalam acara Proyek Akhir Aksi Nyata Kita Melawan Kekerasan Berbasis Gender yang diselenggarakan oleh Pusat Penguatan Karakter Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI tahun 2020;
18. Juara I Lomba Blog Komunitas Sejuta Guru Ngeblog oleh Satuguru tahun 2021.
Resume Pertemuan ke 11 Rabu, 09 Pebruari 2022
Sesi Pembukaan
Ucapan Assalamualaikum wr wb., sapaan selamat malam, serta do’a semoga semua anggota grup ini selalu dalam keadaan sehat dan bahagia,penuh semangat dalam berkarya dari Ibu Helwiyah kepada peserta belajar mengawali kegiatan belajar malam ini. Ibu Helwiyah juga mengajak semua peserta untuk berdo’a sesuai agama dan keyakinan masing-masing
Sesi Pemaparan Materi
Cerita Fiksi
Dalam bahasa Indonesia kata fiksi diartikan sesuatu yang dibentuk, sesuatu yang dibuat, atau sesuatu yang diimajinasikan.
Ciri-ciri cerita fiksi:
1. Sifatnya rekaan atau mewujudkan imajinasi yang dimiliki oleh pengarang.
2. Dalam cerita fiksi ada kebenaran yang relatif dan tidak mutlak.
3. Fiksi umumnya memakai bahasa dengan sifat konotatif dan bukan sebenarnya.
4. Cerita fiksi tidak ada sistematika baku di dalamnya.
5. Karya fiksi umumnya menyasar pada
emosi dan perasaan dari pembaca, bukan pada logikanya (https://www.kompas.com/skola/read/2021/02/27/134852969/cerita-fiksi-pengertian-ciri-ciri-dan-jenisnya?page=all)
4 Alasan Mengapa
Harus Belajar Menulis Fiksi
Pertama, salah satu aspek yang dinilai dalam Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) adalah Literasi Teks Fiksi. Dengan belajar menulis fiksi, tentu seorang guru akan lebih mudah membuat soal latihan AKM bagi murid-muridnya.
Kedua, menulis fiksi merupakan cara asyik untuk menyembunyikan dan menyembuhkan luka. Dengan menulis fiksi, seorang guru bisa menyuarakan isi hatinya melalui tokoh-tokoh yang diciptakannya.
Ketiga, cerita fiksi merupakan media pembelajaran alternatif yang menyenangkan bagi murid terutama menyangkut pengembangan karakter dan materi pengayaan.
Keempat, menulis fiksi bisa menjadi tambahan poin dan koin, terutama jika dikumpulkan menjadi sebuah buku.
Syarat Bisa Menulis Fiksi
Pertama, komitmen dan niat kuat untuk belajar menulis fiksi, baik melalui postingan blog atau kompetisi.
Kedua, kemauan dan kemampuan melakukan riset. Tujuannya agar tulisan menjadi lebih nyata. Misalnya, menyangkut latar tempat.
Ketiga, banyak membaca cerita fiksi karya penulis lain. Hal ini akan memperkaya kosa kata dan juga menemukan gaya menulis.
Keempat, mempelajari KBBI dan PUEBI agar cerita yang ditulis sesuai kaidah kebahasaan.
Kelima, memahami dasar-dasar menulis cerita fiksi.
Unsur-unsur Pembangun Cerita Fiksi
Pertama, tema yang merupakan ide pokok cerita. Kiat menemukan tema adalah yang paling dekat dengan kita. Bisa saja keluarga atau sekolah. Selain itu, pilih tema yang paling disukai dan kuasai. Hal ini akan memudahkan dalam menyelesaikan cerita.
Kedua, premis yang merupakan ringkasan cerita dalam satu kalimat. Unsur-unsurnya terdiri dari karakter, tujuan tokoh, halangan/rintangan, dan resolusi.
Contoh: Seorang penyihir muda berjuang melawan penyihir jahat yang akan menguasai dunia. Contoh tersebut adalah premis dari novel Harry Potter.
Ketiga, alur/plot yang merupakan struktur rangkaian kejadian dalam cerita. Terdiri dari pengenalan cerita, awal konflik, menuju konflik, konflik/klimaks, dan ending.
Keempat, penokohan yang merupakan penjelasan selangkah demi selangkah detail karakter dalam cerita. Bisa digambarkan secara langsung, fisik dan perilaku tokoh, lingkungan, tata bahasa tokoh, dan penggambaran oleh tokoh lain.
Kelima, latar/setting yang merupakan penggambaran waktu, tempat, dan suasana.
Keenam, sudut pandang yang merupakan cara penulis menempatkan diri. Penggunaan sudut pandang dalam menulis cerita fiksi harus konsisten.
Kiat Menulis Cerita Fiksi
Pertama, niat untuk memulai dan menyelesaikan cerita fiksi. Permasalahan yang dihadapi oleh penulis adalah mengalami kebuntuan ide menyelesaikan tulisan fiksi.
Kedua, perbanyak membaca cerita fiksi karya orang lain untuk menambah referensi berupa ide/gagasan/tema, teknik menulis, pemilihan kata, dan gaya penulisan.
Ketiga, terkait ide dan genre. Catat segera ide cerita yang terlintas di kepala agar ide tidak hilang begitu saja. Pilih genre yang disukai dan kuasai.
Keempat, outline/kerangka karangan.
× Kerangka disusun berdasarkan unsur-unsur pembangun cerita fiksi
× Menentukan tema agar pembaca mengerti lingkup cerita fiksi kita
× Membuat premis sesuai tema
× Menentukan uraian alur/plot berdasarkan unsur-unsurnya
×Menentukan penokohan kuat berdasarkan jenis dan teknik penggambaran watak tokoh dengan baik
× Menentukan latar/setting dengan menunjukkan sisi eksotis dan detail
× Memilih sudut pandang penceritaan yang unik
Kelima, mulailah menulis.
Membuka cerita dengan baik (dialog, kutipan, kata unik, konflik)
× Melakukan pengenalan tokoh dan latar dengan baik dengan cara memaparkan secara jelas kepada pembaca
× Menguatkan sisi konflik internal dan eksternal tokoh
× Menggunakan pertimbangan logis agar tidak cacat logika dan memperkuat imajinasi
× Memilih susunan kalimat yang pendek dan jelas
× Memperkuat tulisan dengan pemilihan kata (diksi)
× Membuat ending yang baik
Keenam, lakukan swasunting.
Dilakukan setelah selesai menulis;
× Jangan menulis sambil mengedit;
× Memfokuskan penyuntingan pada kesalahan pengetikan, pemakaian kata baku dan istilah, aturan penulisan, ejaan, dan logika cerita;
× Usahakan menempatkan diri pada posisi sebagai penyunting agar tega menyunting tulisan sendiri;
× Jangan lupa menyiapkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).
Sesi Tanya Jawab
Ada 10 pertanyaan dari peserta belajar yang dijawab langsung oleh Pak Sudomo lewat chat WhatsApp
P1
Assalamualaikum
Saya Gusmis Asmaraning Jati, dari gelombang 24 asal kota Bondowoso
Mohon maaf mendahului sebelum waktunya
Saya tertarik dengan alasan menulis fiksi yg kedua yaitu tentang menyembunyikan dan menyembuhkan luka
Saya mulai menulis segala imajinasi saya dan keinginan terpendan saya dalam tulisan fiksi sejak SMP
Dan yang membuat saya bertanya-tanya sampai sekarang apakah dengan tercapainya hampir semua keinginan dan cita-cita serta rasionalitas terhadap kehidupan saya bisa membuat saya kesulitan membuat cerita fiksi, seandainya pun bisa pasti saya akan berhenti di tengah-tengah, dan saya menjadi tidak bisa meneruskan tulisan saya, namun saya masih bisa mengedit (menambah, mengurangi) cerita teman2 saya. Saya sudah berusaha dengan membaca buku-buku fiksi. Kebetulan saya suka fiksi sejarah dan realita kehidupan (seno gumira, tere liye, langit krisna) namun hal tersebut kurang membantu saya. Mungkin bapak bisa memberi solusi untuk permasalahan saya ini
Terimakasih
J: Walaikumsalam. Terima kasih untuk pertanyaannya, Gusmis. Pertanyaan yang mungkin menjadi momok sebagian penulis fiksi. Situasi tersebut bisa diatasi dengan menguatkan kembali motivasi dan komitmen diri dalam menyelesaikan tulisan. Kuatkan niat memulai dan menyelesaikan. Hanya dengan ini, maka kita akan bisa menuntaskan cerita fiksi yang kita tulis. Demikian. Semoga menjawab pertanyaan yang diajukan. Terima kasih.
P2
Frans Fernandez dari SMPN 1 Praya Lombok Tengah NTB Peserta Grup 23 Menulis. Bertanya:
1. Apa yang perlu disiapkan dalam penulisan cerita fiksi. Misalnya novel, cerita rakyat, faksi, dsb. terutama dalam setting tempat, karakter para tokohnya, situasi waktu kejadian, aturan berbahasa, alur pokok . Khusus dalam cerita rakyat, apakah kita bisa langsung berkreasi dengan ide pokok padahal cerita dimaksud sudah banyak ditulis?
2. Dalam penulisan novel menggunakan nama tokoh nyata tapi sebagian besar kisahnya fiksi. Apakah perlu kita minta ijin kepada si tokoh, atau keluarganya?
3. Dalam penokohan kami sebagai pemula sering menjadi orang pertama tunggal AKU. bagaimana tips dan triknya untuk mengubah menjadi "Dalang" sehingga kita tahu situasi hati, sedang apa, di mana semua tokoh-tokohnya. kalau saya lebih senang happy ending, bagaimana pendapat Bapak.
Terimakasih Pak Sudomo, dan terima kasih bu Helwiyah sudah mengirim pertanyaan saya ini.
J: Terima kasih pertanyaannya yang luar biasa, Pak Frans. Saya coba jawab nggih.
1. Yang perlu disiapkan selain outline adalah melakukan riset. Riset bisa dilakukan melalui literatur terkait atau wawancara. Tujuannya agar apa yang kita tulis itu sesuai, terutama menyangkut kedaerahan. Khusus dalam menulis cerita rakyat, bisa saja langsung berkreasi dengan ide pokok. Tenang saja meskipun sudah banyak ditulis, tetapi setiap penulis memiliki gaya khasnya. Selain itu, cerita rakyat belum tentu kebenarannya. Penulis pun bisa melakukan dekonstruksi.
2. Dalam penulisan novel jika berdasarkan kehidupan nyata menurut saya perlu meminta izin. Hal ini selain terkait etika juga menyangkut royalti jika dikomersialkan. Namun, hal ini tidak mutlak. Bisa saja tanpa izin menggunakan nama jika memang murni cerita fiksi berdasarkan imajinasi. Cukup sekadar permakluman;
3. Sudut pandang akan lebih mudah jika ditentukan dari awal menulis. Hal ini akan membuat lebih konsisten dalam menggunakannya.
P3: Bu Maria SMPN 25 jakarta
Selamat malam, Pak Mazmo. Terima kasih sudah berbagi ilmu dan karya yang menginspirasi dan memotivasi. Senang berkenalan dengan, Bapak.
Berkaitan dengan prestasi yang Bapak raih dalam,Lomba Menulis Cerita Rakyat Sasak.
Kalau tidak salah ada sampai 5 kali event tentang “Cerita Rakyat”
1.Apa saja yang daya tarik sehingga yermotivasi menulis tema tersebut
2.Berkaitan dengan Sekolah Penggerak apa saja yang harus dimiliki seorang guru penggerak dalam menciptakan projek bersama siswa sedangkan fasilitas siswa terbatas.
Apa solusinya, Pak?
3. Bagaimana memulai tulisan untuk menyuarakan isi hati melalui tokoh-tokoh
4. Apa clue supaya cepat, tanggap mencari kosa kata yang ada dalam KBBI dan PUEBI agar cerita yang ditulis sesuai kaidah kebahasaan.
5. Apa strategi, Menulis Fiksi bagi pemula karena harus melakukan riset,
Terima kasih, Pak Mazmo.
J: Selamat malam, Bu Maria. Terima kasih untuk pertanyaannya.
1. Motivasi menulis cerita rakyat karena memang saya menyukainya. Saat ini di berbagai daerah masih banyak cerita yang masih berupa lisan. Dengan menjadikannya tulisan, setidaknya cerita tersebut akan abadi;
2. Seorang guru penggerak harus memiliki nilai kreatif, inovatif, mandiri, dan kolaboratif. Solusinya sesuaikan dengan aset yang ada sebagai kekuatan dan potensi;
3. Ibu Maria bisa memulai tulisan berupa kutipan atau dialog tokoh utamanya;
4. Pelajari, pelajari, dan pelajari. Saat membaca buku fiksi, tandai kata-kata yang tumben Ibu tahu, langsung cari artinya di KBBI. Ini efektif.
5. Strateginya lakukan riset yang paling mudah melalui wawancara atau riset pengalaman pribadi.
P4
Assalamu'alaikum wr wb bu kurator ku saya bu vitriah dari MTsN Sumba Timur NTT. Mau bertanya pada Bpk Momo. Jika kita menulis resume ini jadi cerita fiksi maka bapak ibu narasumber hebat moderator juga peserta sebagai tokoh dalam cerita tersebut,? Kelihatannya tokoh utama mengalami konflik yang luar biasa namun bisa di pastikan endingnya pasti bahagia. Terimakasih bapak atas ilmunya malam ini
J: Ini contohnya, Bu Vitriah.
https://bianglalakata.wordpress.com/2020/11/18/pahlawan-literasi-harapan-besar-dari-hal-kecil/
P5
Assalamualaikum Pak Momo. Perkenalkan saya bu vivin, gelombang 24. Asal Sumenep. Ijin bertanya. Pada paparan materi tentang Bagaimana kita menulis cerita fiksi, disebutkan bahwa kita harus memilih genre yang disukai atau tidak disukai. Mohon pencerahannya, apa saja genre yang dimaksud tersebut. terima kasih.
J: Terima kasih, Bu Vivin. Genre cerita fiksi banyak, Bu. Ada horor, komedi, roman, dll.
P6
Assalamualaikum
Saya bu Siti Rohani
SMP Negeri I Kalirejo Lampung Tengah
Mau bertanya cara membuat alur cerita dan konflik yang menarik bagaimana.Terimakasih
J: Walaikumsalam, Bu Siti Rohani. Cara membuat alur cerita dan konflik yang menarik yaitu dengan membuat pembaca penasaran dan usahakan tidak cacat logika.
P 7:
Salam kenal Pak Momo. Saya Zainab, Sumba Timur, NTT.
Saya sering membaca cerita fiksi semua yang saya baca menjadi daya tarik tersendiri bahkan cerita fiksi yang menarik saya merasa seakan akan saya yang mengalaminya . bagaimana agar cerita fiksi menarik di hati Pembaca?
J: Walaikumsalam. Terima kasih, Bu Zainab. Cerita fiksi yang menarik adalah pilih tema yang dekat dengan pembaca. Selain itu, menghadirkan konflik cerita yang logis juga menarik pembaca. Alur runut juga jaminan pembaca betah menyelesaikan membaca. Apalagi alur yang bikin penasaran dijamin akan menarik hati pembaca.
P8:
Assalamualaikum wr.wb. salam kenal Pak Momo dan Ibu Helwi saya Cut Nisaul Rafiqa dari Aceh..
Kini telah ku temukan cahaya di bulan februari
Dengan lembayung berhembus damai dimalam kelam ini
Dengan hadirnya sang narasumber fiksi
Membuatku semakin lapar akan imajinasi
Semoga ku mampu membangkitkan selalu semangat dalam bersajak
Di malam yang sepi ini
Yang ingin saya tanyakan
1. Pak momo, apa kelebihan menulis puisi gelap dan puisi transparan?
2. Ketika melihat materi bapak saya berniat ingin membuat buku solo selesai pelatihan tentang novel yang judulnya jodohku di Andalusia, namun saya buntu akan setiap sub babnya, bagaimana cara menentukan sub bab biar mudah pak?
Doakan saya biar sanggup pak, kalau misalnya saya tidak sanggup maka Insya Allah saya akan mengumpulkan puisi.
Terimakasih pak salam dari anak penyuka sastra
J: Walaikumsalam Wr. Wb. Terima kasih pertanyaannya, Bu Nisa. Masing-masing punya kelebihan tergantung tingkat kemampuan penulisnya dalam mengeksekusi ide.
2. Menentukan subbab biar mudah harus berawal dari outline/kerangka. Subbab dibuat berdasarkan alur.
P9:
Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh
Saya Widuri dari Lombok Barat.
Saya melihat karya fiksi Pak Mazmo adalah cerpen. Apakah tidak ada niatan untuk menulis novel? Bagaimana menjaga keutuhan cerita bila kita ingin membuat novel. Khan novel ibarat cerita bersambung sampai berepisode-episode. Bagaimana menghidupkan tokoh di dalam cerita seolah-olah dia ada disekitar kita bukan rekaan.
J: Walaikumsalam Wr. Wb. Terima kasih pertanyaannya, Bu Widuri. Menulis novel Alhamdulillah sudah ada dalam bentuk buku. Ada novel dewasa muda dan anak-anak juga. Tipsnya, yaitu membuat outline/kerangka cerita dengan detail. Cara menghidupkan tokoh bisa dilakukan dengan cara mengembangkan karakter tokoh. Penggambaran karakter tokoh sebagai mungkin menggunakan teknik show don't tell. Maksudnya saat tokoh sedang sedih, jangan hanya menuliskan "Wati sedang sedih", tetapi tuliskan gambaran kesedihan yang dirasakan oleh Wati.
P10
Assalamu'alaikum w.w. Selamat malam pak Momo,
Amali dari Bantul, saya termasuk orang yang jarang membaca cerpen ataupun novel, kecuali masterpiece nya Andrea Hirata "Tetralogi Laskar Pelangi". Yang ingin saya tanyakan:
1) Bila ingin menulis cerita fiksi apakah mutlak harus membaca banyak cerita fiksi karya penulis lain?
2) Bagaimana perbedaan menulis kreatif dan menulis fiksi?
3) Bagaimana kiat mudah membangun alur dan plot cerita fiksi?
Demikian, Terima kasih.
J: Walaikumsalam, Bu Amali.
1. Iya. Banyak membaca akan semakin mudah menulis. Penulis yang baik adalah pembaca yang baik. Sementara pembaca yang baik belum tentu bisa menjadi penulis yang baik.
2. Menulis fiksi termasuk dalam menulis kreatif. Perbedaannya menulis kreatif tidak saja menulis fiksi, tetapi juga nonfiksi.
3. Kiat membangun alur diawali dari outline/kerangka karangan. Selanjutnya mengembangkan menjadi tulisan utuh. Dengan outline alur cerita tidak akan ke mana-mana.
Sesi Penutup
Di akhir sesi Pak Sudomo memberikan closing statement “Untuk bisa menghasilkan karya tulisan fiksi yang baik, kuncinya adalah terus belajar, karena dengan terus belajar kita akan seterusnya menjadi pembelajar”
Alhamdulillahi robbil alamiin...
#ResumeP11G23Pebruari2022
Mantul pisan prestasinya. Saya sudah buat cerita dua judul, keduanya belum ada endingnya. Berarti kurang apa Bang Momo? He he he
BalasHapusColek @Sudomo, S. Pt
HapusKeren Nini. Makasih resumenya sangat bermanfaat..
BalasHapusAlhamdulillah. Terimakasih sdah mmpir Bu
HapusResume yang super komplit.
BalasHapusTerimakasih sdah mampir Bu. Semoga bermanfaat
HapusResume yang komplit. Bisa belajar di sini, mengobati kangen kehadiran Pak Sudomo.
BalasHapusUntuk di blog tidak apa-apa hampir semua info di posting. Namun kalau resume ini mau dibukukan, diringkas lagi ya Bu.
BalasHapusWah, pasti kelas menulis yang seru. Semua antusias.
BalasHapus