Narasumber : Ditta Widya Utami, S. Pd. Gr
Kegiatan belajar menulis G 23 dan G24 di tanggal cantik Rabu, 02-02-2022 malam ini bersama Ibu Ditta Widya Utama sebagai Narasumber dan Ibu Widya Setianingsih sebagai moderator (sebut saja double W, 2 Widya) menyajikan paparan menarik “Mengatasi Writer Block”
Pembukaan
Salam-salam disampaikan oleh moderator sebagai pembuka acara, tak lupa mengingatkan untuk mengisi presensi di https://bit.ly/3DbBNh6 Dilanjutkan dengan mengenalkan profil Narasumber yang bisa diklik https://dittawidyautami.blogspot.com/p/profil.html
Profil Narasumber:
Ditta Widya Utami, S.Pd.Gr. adalah salah satu guru IPA di SMPN 1 Cipeundeuy, Subang, Jawa Barat. Lahir di Subang, 23 Mei 1990. Menikah dengan Muhammad Kholil, S.Pd.I. dan telah dikaruniai seorang anak laki-laki bernama Muhammad Fatih Musyfiq. Selain aktif di MGMP, anak kedua dari pasangan Dastewi, S.Pd. dan Tia Makmur Setiana, S.Pd. ini juga aktif di bidang literasi.
Riwayat pendidikan :
SDN Cipeundeuy Subang (1996-2002)
SMPN 1 Cipeundeuy Subang (2002-2005)
SMAN 1 Purwakarta (2005-2008)
Pendidikan Kimia UPI (2008-2012)
PPG Daljab A3 UNM (2020)
Karya tunggal :
1. Precious (2017-2019), a novel 12 chapter - tersedia di Wattpad (klik di sini)
2. Mengapa Tak Kau Tanyakan Saja (2019), a short story 10 chapter - tersedia di Wattpad (klik di sini)
3. Djogja Backpacker (2019), a short story 5 chapter - tersedia di Storial (klik di sini)
4. Buku "Lelaki di Ladang Tebu" (2020), kumpulan cerpen pendidikan (silahkan cek Instagram @dittawidyautami untuk melihat testimoninya)
5. Buku "Membongkar Rahasia Menulis" (2021), kumpulan tulisan selama mengikuti lomba blog PGRI bulan Februari
6. Buku "Sepenggal Kisah Corona : Memoar Perjalanan Hidup Selama Satu Tahun Pandemi" (2021)
Buku karya bersama :
- Jejak Langkah Guru Subang (2019) - kumpulan best practice, MGMP IPA Subang
- Guru di Ladang Ilmu (2019) - kumpulan cerpen karya guru, Komunitas Pengajar Penulis Jawa Barat (KPPJB)
- Sepenggal Kisah di Ruang Cipta Pentigraf (2020) - KPPJB
- Dari Mata Air Hingga Muara (2020) - Literasi Subang Bihari dan Berwibawa (Lisangbihwa)
- Pelangi Jiwa (2020) - kumpulan kisah inspiratif, KPPJB
- Pena Digital Guru Milenial (2020) - kisah para guru blogger, PGRI
- Menyongsong Era Baru Pendidikan (2020) - bersama Prof. Eko Indrajit
- Pola Pembelajaran yang Efektif dari Rumah (2020) - Hasil Lomba Blog Hardiknas (PGRI)
- Sumbu Saihu Lisangbihwa (Jan 2021) - antologi puisi Saihu, Saihula, Saihudan bersama Lisangbihwa
- Dendang Asa Dalam Untaian Kata (Jan 2021) - antologi pentigraf bersama KPPJB Regional Subang
- Meniti Asa : Kumpulan Kisah Awal Menjadi Guru (Feb 2021) - KPPJB
- Kelas Bertembok Pelangi (Agustus 2021) - FIMNesia
- Aku Bangga Jadi Anak Muslim (proses cetak) - Jendela Puspita
Prestasi/Penghargaan yang pernah diraih :
- Peraih Parasamya Susastra Nugraha (100 Guru Penulis Jawa Barat) - 2020
- Peraih Parasamya Suratma Nugraha (Penggerak literasi) - 2020
- Penghargaan dari Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Disarpus) Kab. Subang sebagai donatur buku - 2020
- Penghargaan Bupati Subang (2020) diusulkan Disdikbud Kab. Subang, diberikan saat HUT PGRI dan Korpri
- Penghargaan Bupati Subang (2021) diusulkan Disarpus Kab. Subang, disampaikan saat HUT Subang ke-73
- Penghargaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Subang (2021) untuk guru berprestasi disampaikan saat Hardiknas
Email : dittawidyautami@gmail.com
Blog :
Blogspot (dittawidyautami.blogspot.com)
Kompasiana (https://www.kompasiana.com/ditta13718)
Edublogs (https://jendelaipa.edublogs.org)
YouTube : ditta widya utami
Instagram/Twitter : @dittawidyautami
LinkedIn : Ditta Widya Utami
Pemaparan Materi
Sebelum sampai ke pemaparan inti Bu Ditta membangkitan antusiasme mengajak peserta take an action dengan menulis.
Aturan yang diikuti:
1. Bu Ditta akan kirimkan link tulisan di grup.
2. Peserta membuat tulisan dari apa yang telah dibaca di link tersebut.
3. Tulisan boleh bebas (puisi, komentar, pentigraf, pantun, dll)
4. Tulisan boleh langsung di tulis di kolom komentar blog atau dikirim via moderator.
5. Waktunya adalah 15 menit.
Ditentukan judul tulisan “Saat kita berbuat salah” yang membangkitkan motivasi peserta untuk menulis. Terlihat dengan tulisan-tulisan yang masuk. Ada yang berupa puisi, ada juga narasi.
Tentang Writer Block
Writer’s block adalah istilah yang menggambarkan suatu kondisi ketika penulis tidak dapat menuliskan apa pun. Dalam situasi ini, membuat tulisan baru atau bahkan melanjutkan tulisan akan terasa sangat sulit.
Istilah ini dipopulerkan oleh seorang ahli psikoanalisis di Amerika, Edmund Bergler, pada tahun 1940-an.
Writer’s Block bagi penulis seumpama virus, yang dapat menyerang siapa saja. Bukan hanya penulis pemula, penulis buku yang terkenal dan sudah bertahun-tahun memiliki pengalaman menulispun bisa saja mengalami hal ini. Situasi ini biasanya membuat penulis merasa stres dan kebingungan. Menunggu satu kata untuk muncul dan bisa dituangkan di atas kertas saja bisa memakan waktu yang cukup lama.
Sulit fokus, tidak ada inspirasi menulis, menulis lebih lambat dari biasanya, atau merasa stres dan frustasi untuk menulis merupakan sebagian dari tanda-tanda kita terserang WB. Jika sudah merasa mengalami WB segeralah bangkit untuk mengatasinya.
Kiat Mengatasi Writer Block
Agar bisa mengatasi writer's block, langkah pertama yang harus kita lakukan adalah mengetahui penyebabnya.
1. Mencoba metode/topik baru dalam menulis
Contoh sederhana dari hal ini bisa dikaitkan dengan minat menulis kita.
Misal, seseorang lebih senang menulis cerpen. Maka, ketika mencoba menulis puisi, ... Mungkin kemampuan menulisnya akan sangat melambat.
Mengapa?
Karena puisi punya karakteristiknya sendiri.
Lalu bagaimana agar tidak terserang WB? Padahal kita punya minat belajar puisi.
Jawabannya: Sederhana saja. Terus berlatih dan belajar. Semakin kita kenal dengan puisi, semakin kita sering berlatih, Insya Allah virus WB bisa menjauh
2. Stress, Lelah Fisik/Mental
Bisa jadi, tekanan pekerjaan membuat kita stress. Membuat kita lelah fisik maupun mental. Nah kalau sudah begitu, virus WB juga bisa menyerang kita. Tubuh kita bukan robot.
Maka untuk mengatasi penyebab WB yang satu ini, segeralah beristirahat sejenak. Lakukan hal-hal disukai. Bisa juga diselingi dengan melakukan hobby kita. Misalnya memasak, berkebun, travelling. Jika kita sudah fresh, bisa jadi inspirasi akan muncul.
3. Terlalu perfeksionis
Menjadi perfeksionis itu boleh. Tapi terlalu perfeksionis itu bahaya. Tak ada manusia yang sempurna
Ada pepatah yang menyebutakan: “ perfectionism kills creativity”
Perfeksionis itu bisa menghilangkan kreativitas. Mengapa? Karena rasa ingin sempurna bisa membawa kita memiliki pemikiran yang negatif.
Misalnya dalam pikiran kita: ‘ Tulisan kamu tuh belum bagus. Masih banyak salah. Masih nggak sesuai EYD. Jangan posting dulu. Masih belum layak, dan sebagainya’
Dengan pemikiran yang seperti itu, tulisan tak bakal selesai.
Ingatlah manusia tidak sempurna. Daripada berpikiran negative lebih baik melakukan mantera ini "Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi. Tulisanmu akan menemukan takdirnya (pada pembaca)."
Penutup
Sebagai penutup Ibu Ditta berpesan "Jangan lupa bahagia yaaa semuanyaaaa. Biar virus WB nggak mau dekat dekat sama kita"
Sesi Tanya Jawab
Banyak pertanyaan masuk yang langsung diberikan jawaban, diantaranya:
P 1
Assalamu'alaikum
Mutmainah Lebak
Ijin bertanya bu Widya selama belajar menulis kebuntuan berpikir sering sekali datang tak diundang, untuk menulis satu paragraf pun kadang tidak bisa. Meski sudah dibawa rehat, bawa olahraga, kadang sambil nyanyi2 juga. Untuk menghilangkan kebuntuan dalam menulis apa yang harus dilakukan ?
Jawaban
Wa 'alaikum salam wr wb
Terima kasih pertanyaannya Bu Mut.
Beberapa cara berikut semoga bisa membantu:
1. Gunakan cara Omjay yaitu buat tulisan dari foto. Silakan cari foto apa pun. Yang paling berkesan boleh. Mau foto mantan yang kini jadi suami juga boleh. Hehe. Cuuus ... Tulis deh apa pun yang berhubungan dengan foto itu.
2. Ga cuma foto. Coba dengar musik, lantunan ayat suci, lihat sekeliling. Percayalah. Bahkan dari jemuran pun, Bu Mutmainah pasti bisa membuat tulisan!
P2
Selamat malam
Saya kadek suprapto
Sd inpres 2 kayu agung kab. Parigi moutong
Tanya: bisa jelaskan maksud dari penyebab WB Yaitu salah satunya pada saat kita menentukan topik baru? Terima kasih bu Ditta
Jawaban
Malam juga ...
Mirip dengan metode baru sebetulnya.
Contoh sederhananya misal saat akan mengikuti lomba menulis. Biasanya, dalam setiap lomba menulis sudah ditentukan tema atau topik yang harus ditulis.
Nah, ketika kita ingin ikut namun merasa asing dengan topik yang ada/baru. Tentu kita tak serta merta bisa lancar menulis bukan?
Kalau kita biarkan WB menyerang, mungkin kita akan berhenti mengikuti lomba. Namun, jika kita memilih menepis virus WB, dengan mencari berbagai referensi misalnya. Maka, insya Allah virus WB nya bakal jauh jauh deh.
“Jangan biarkan virus WB menyerangmu. Jika ini terjadi segeralah bangkit untuk mengatasinya. Mari memacu diri untuk menulis…dan menulis”
#ResumeP8G23Pebruari2022
Top pak..π
BalasHapusMaksudnya top pak ai banget ya buuuu π
HapusKeren bu semangat terus...
BalasHapusMantap materinya
BalasHapusBetul Om.
HapusTampilan cantik isi lengkap ... Kerren
BalasHapusTerimakasih Buπ
HapusMantap semakin keren
BalasHapusTerimakasih sdah mampir Bu
HapusHayuuuk gaeskeun menjadi penulis solo.... Mantull
BalasHapusHe..he..sekarang ngimpi dulu, biar besok pas bangun jadi nyata. Terimakasih motivasinya bu
HapusMantaaappp
BalasHapusYrims
HapusLuar biasa.......mntap. Semangat terus kita pasti bisa
BalasHapus